Thursday, 18 April 2013

Lumut (Bryophyta)


        Lumut merupakan tumbuhan yang tidak memiliki jaringan pembuluh. Lumut memiliki dua daur hidup yaitu generasi gametofit dan generasi sporofit. Pada lumut, generasi gametofit lebih dominan daripada generasi sporofitnya. Generasi gametofit berlangsung lebih lama dibandingkan generasi sporofit. Generasi sporofit berlangsung setelah terjadinya fertilisasi.

Ciri-ciri lumut yaitu :
1.       Berukuran kecil
2.       Tidak mempunyai jaringan pembuluh
3.       Berkembiang biak dengan spora
4.       Hidup di tempat lembap
5.       Tidak mempunyai akar, batang dan daun sejati

Lumut memiliki peran dalam ekologi diantaranya :
1.       Mampu menahan air
2.       Mampu menjaga kelembapan tanah
3.       Sebagai obat-obatan
4.       Menghasilkan biogas/biofuel
5.       Sebagai Water Heater

Lumut dibagi menjadi tiga kelas :
1.       Hepaticopsida (lumut hati)
Contohnya : Marchantia sp
2.       Anthocerotopsida (lumut tanduk)
Contohnya : Anthoceros sp
3.       Bryopsida (lumut sejati)
Contohnya : Leucobryum, Sphagnum, Rhizogonium,dan Pogonatum.
          Hepaticopsida atau lumut hati dibagi menjadi dua yaitu lumut hati berthalus dan lumut hati berdaun. Thalus atau  talus adalah bagian tubuh lumut berupa lembaran-lembaran pipih yang menempel pada substratnya. Contoh lumut berthalus adalah Marchantia sp. Dalam hidupnya lumut ada yang menempel di tanah (Terestrial), di tumbuhan lain (Epifit), dan di daun (Epifil).
          Bryopsida terbagi menjadi dua yakni acrocarp dan pleurocarp. Acrocarp adalah lumut sejati yang tumbuh tegak sedangkan Pleurocarp adalah lumut sejati yang tumbuh merayap. Contoh lumut acrocarp adalah Sphagnum. Kelebihan Sphagnum adalah dapat menyerap dan mempertahankan air dalam jumlah besar, bahkan mampu menyerap hingga 25 kali ukuran tubuhnya.

No comments:

Post a Comment